|
Metode dan Algoritma | METODE ULAMA SALAF DALAM MEMAHAMI AYAT-AYAT MUTASYABIHAT (Studi terhadap Metode Tafwid dan Ta'wil Ayat-ayat tentang Sifat Allah) . Anda bisa melakukan konsultasi tentang METODE ULAMA SALAF DALAM MEMAHAMI AYAT-AYAT MUTASYABIHAT (Studi terhadap Metode Tafwid dan Ta'wil Ayat-ayat tentang Sifat Allah) melalui form di samping kanan !!!
judul skripsi : METODE ULAMA SALAF DALAM MEMAHAMI AYAT-AYAT MUTASYABIHAT (Studi terhadap Metode Tafwid dan Ta'wil Ayat-ayat tentang Sifat Allah)
format : microsoft word (*.doc)
Jumlah halaman : 131
password : klikskripsi.blogspot.com
kutipan :
ABSTRAK
Metode Tafwid} merupakan metode ulama Salaf, yang pada aplikasinya tidak memberikan makna yang lahir dari ayat-ayat sifat Tuhan, terutama mereka ketika mengahadapi ayat-ayat yang ambigu (mutasyabihat). Sebab menurut mereka dengan metode ini sudah merupakan pemaknaan yang layak untuk sifat Tuhan dan mendekatkannya kepada tanzih (penyucian), karena inti dari metode ini sebagai sikap kehati-hatian mereka dari sikaf tasybih (Antropomorfisme) dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan tanpa deskripsi makna (bila kaif), atau dengan kata lain ulama Salaf menamakannya dengan ta'wil ijmali. Sebab dengan sendirinya ketika ia menggunakan metode tafwid}, berarti ia sudah memberikan ta'wil-nya. Karena ta'wil itu sendiri menurut mereka adalah memalingkan lafaz} dari makna z}ahir-nya tersebut baik dari dalil al-Qur'an maupun dalil al-Hadis. Hal inilah yang secara mayoritas ulama Salaf meggunakannya sebagai salah satu metode dalam menyikapi ayat-ayat mutasyabihat al-Sifat.
Ketika perkembangannya muncul juga yang dinamakan metode taslim, yang inti dari kedua metode ini adalah sama-sama menyerahkan ayat-ayat mutasyabihat dari segi makna dengan mengimaninya sebagai Sifat dari keagungan dan kekuasaan-Nya. Dari pemahaman ayat-ayat mutasyabihat, di kemudian hari mendapatkan porsi yang sangat signifikan, terlebih ketika diangkat dalam perdebatan para teolog skolastik dengan statemen-statemen mereka bahwa ulama Salaf tidak menggunakan ta'wil tafs}ili dalam memahami ayat-ayat mutasyabihat, mereka hanya memberlakukan metode tafwid} dan taslim saja sebagai aplikasinya. Terlebih ketika mereka para teolog hanya mendukung pendapatnya saja, tanpa melihat data-data konkrit sebagaimana generasi awal telah mempraktekannya pada metode ta'wil tafs}ili.
Penulis melihat di sini sebagai aplikasi konkrit ketika sahabat Ibn 'Abbas memberikan ta'wil tafs}ili, dan ulama-ulama Salaf sesudahnya yang dianggap kapabil terhadap penerapannya seperti Mujahid, Ah}mad ibn Hanbal, al-Bukhari, dan mufassir dikalangan Atba' al-Tabi'in seperti al-Qurt}ubi dan lain-lain. Hanya saja metode ta'wil tafs}ili ini tidak begitu dominan seperti metode tafwid} dan taslim yang pada aplikasinya tidak menyimpangkan makna. Oleh sebab itu ulama Salaf disamping menggunakan metode tafwid} dan taslim, mereka sudah menggunakan metode ta'wil tafs}ili, tidak seperti yang dilontarkan dalam perdebatan para teolog skolastik dengan pangakuan masing-masing sebagai aplikasi dari ulama Salaf. Seperti al-Musyabbihah yang berbeda dengan para teolog lainnya yang mengungkapkan maknanya secara literal. Dan ini tentunya sangatlah berpengaruh pada perkembangan ilmu tafsir selanjutnya dengan melahirkan berbagai sekte dalam kajian tafsir. Hal ini dibuktikan penulis ketika melihat sisi perbedaan dan paradigma yang dibangun sebagai penetapan metode mereka dalam memahami ayat-ayat sifat sebagai pemahaman yang proposional yang dimaksudkan akan dalil-dalil tersebut.
--> download skripsi lengkap
Metode Tafwid} merupakan metode ulama Salaf, yang pada aplikasinya tidak memberikan makna yang lahir dari ayat-ayat sifat Tuhan, terutama mereka ketika mengahadapi ayat-ayat yang ambigu (mutasyabihat). Sebab menurut mereka dengan metode ini sudah merupakan pemaknaan yang layak untuk sifat Tuhan dan mendekatkannya kepada tanzih (penyucian), karena inti dari metode ini sebagai sikap kehati-hatian mereka dari sikaf tasybih (Antropomorfisme) dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan tanpa deskripsi makna (bila kaif), atau dengan kata lain ulama Salaf menamakannya dengan ta'wil ijmali. Sebab dengan sendirinya ketika ia menggunakan metode tafwid}, berarti ia sudah memberikan ta'wil-nya. Karena ta'wil itu sendiri menurut mereka adalah memalingkan lafaz} dari makna z}ahir-nya tersebut baik dari dalil al-Qur'an maupun dalil al-Hadis. Hal inilah yang secara mayoritas ulama Salaf meggunakannya sebagai salah satu metode dalam menyikapi ayat-ayat mutasyabihat al-Sifat.
Ketika perkembangannya muncul juga yang dinamakan metode taslim, yang inti dari kedua metode ini adalah sama-sama menyerahkan ayat-ayat mutasyabihat dari segi makna dengan mengimaninya sebagai Sifat dari keagungan dan kekuasaan-Nya. Dari pemahaman ayat-ayat mutasyabihat, di kemudian hari mendapatkan porsi yang sangat signifikan, terlebih ketika diangkat dalam perdebatan para teolog skolastik dengan statemen-statemen mereka bahwa ulama Salaf tidak menggunakan ta'wil tafs}ili dalam memahami ayat-ayat mutasyabihat, mereka hanya memberlakukan metode tafwid} dan taslim saja sebagai aplikasinya. Terlebih ketika mereka para teolog hanya mendukung pendapatnya saja, tanpa melihat data-data konkrit sebagaimana generasi awal telah mempraktekannya pada metode ta'wil tafs}ili.
Penulis melihat di sini sebagai aplikasi konkrit ketika sahabat Ibn 'Abbas memberikan ta'wil tafs}ili, dan ulama-ulama Salaf sesudahnya yang dianggap kapabil terhadap penerapannya seperti Mujahid, Ah}mad ibn Hanbal, al-Bukhari, dan mufassir dikalangan Atba' al-Tabi'in seperti al-Qurt}ubi dan lain-lain. Hanya saja metode ta'wil tafs}ili ini tidak begitu dominan seperti metode tafwid} dan taslim yang pada aplikasinya tidak menyimpangkan makna. Oleh sebab itu ulama Salaf disamping menggunakan metode tafwid} dan taslim, mereka sudah menggunakan metode ta'wil tafs}ili, tidak seperti yang dilontarkan dalam perdebatan para teolog skolastik dengan pangakuan masing-masing sebagai aplikasi dari ulama Salaf. Seperti al-Musyabbihah yang berbeda dengan para teolog lainnya yang mengungkapkan maknanya secara literal. Dan ini tentunya sangatlah berpengaruh pada perkembangan ilmu tafsir selanjutnya dengan melahirkan berbagai sekte dalam kajian tafsir. Hal ini dibuktikan penulis ketika melihat sisi perbedaan dan paradigma yang dibangun sebagai penetapan metode mereka dalam memahami ayat-ayat sifat sebagai pemahaman yang proposional yang dimaksudkan akan dalil-dalil tersebut.
--> download skripsi lengkap
ActionScript AS3 ASP.NET AJAX C / C++ C# Clipper COBOL ColdFusion DataFlex Delphi Emacs Lisp Fortran FoxPro Java J2ME JavaScript JScript Lingo MATLAB Perl PHP PostScript Python SQL VBScript Visual Basic 6.0 Visual Basic .NET Flash MySQL Oracle Android
Related Post :
Judul: METODE ULAMA SALAF DALAM MEMAHAMI AYAT-AYAT MUTASYABIHAT (Studi terhadap Metode Tafwid dan Ta'wil Ayat-ayat tentang Sifat Allah)
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh hank2
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh hank2
Anda sedang membaca artikel tentang
METODE ULAMA SALAF DALAM MEMAHAMI AYAT-AYAT MUTASYABIHAT (Studi terhadap Metode Tafwid dan Ta'wil Ayat-ayat tentang Sifat Allah), Semoga artikel tentang METODE ULAMA SALAF DALAM MEMAHAMI AYAT-AYAT MUTASYABIHAT (Studi terhadap Metode Tafwid dan Ta'wil Ayat-ayat tentang Sifat Allah) ini sangat bermanfaat bagi teman-teman semua, jangan lupa untuk mengunjungi lagi melalui link
METODE ULAMA SALAF DALAM MEMAHAMI AYAT-AYAT MUTASYABIHAT (Studi terhadap Metode Tafwid dan Ta'wil Ayat-ayat tentang Sifat Allah).