|
Metode dan Algoritma | judul skripsi :Keterlibatan Kaum Terekat Qadariyah Wa Naqsabandiyah dalam Pemberontakan Rakyat Banten 1888-99122.doc . Anda bisa melakukan konsultasi tentang judul skripsi :Keterlibatan Kaum Terekat Qadariyah Wa Naqsabandiyah dalam Pemberontakan Rakyat Banten 1888-99122.doc melalui form di samping kanan !!!
judul skripsi :Keterlibatan Kaum Terekat Qadariyah Wa Naqsabandiyah dalam Pemberontakan Rakyat Banten 1888-99122.doc
format : microsoft word
Jumlah halaman :
password : klikskripsi.blogspot.com
kutipan : Kesimpulan
Berdasarkan penelitian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama. Di Banten, abad ke-19 merupakan kontak yang semakin meningkat dengan dunia Barat. Bersamaan dengan itu pula dihadirkan sistem birokrasi modern yang legal-rasional di bawah kekuasaannya, beserta peraturan-peraturan yang menyertainya, seperti perekonomian uang, pelaksanaan pajak kepala, peraturan rodi serta pemilikan hak atas tanah merupakan gejala-gejala yang menyertai penetrasi kekuasaan kolonial yang berlangsung secara berangsur-angsur, sangat mempengaruhi kehidupan kaum petani yang karenanya menyebabkan kerusuhan di daerah pedesaan, guna melawan penguasa Asing. Tekanan tersebut memuncak menjadi sebuah pemberontakan.. Menjelang pemberontakan tersebut, terjadi hal yang luar biasa di daerah Banten, seperti pertemuan para masyarakat petani dengan kaum ulama, latihan pencak silat, dan fanatik yang luar biasa terhadap orang-orang Belanda.
Kedua, Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah diperkenalkan oleh Haji Abdul Karim pada pertengahan abad ke-19. Tarekat ini mempunyai pengaruh yang cukup besar, baik di kalangan petani maupun di kalangan pejabat. Karena pengaruhnya yang sangat kuat itu, daerah Banten dalam waktu singkat diwarnai oleh kehidupan keagamaan yang luar biasa aktifnya. Sebagai pemimpin tarekat, Abdul Karim mendirikan sebuah pesantren di Banten, yang sekaligus dijadikan sebagai pusat penyebaran tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, serta membuka pengajian di Tanara, Tirtayasa, Serang. Selain itu, ia juga berhasil mempersatukan para kyai dan pesantren-pesantren dan berhasil mengobarkan semangat anti penjajahan. Begitu besar pengaruh pemimpin tarekat di Banten, sehingga ia mampu menggerakkan masa rakyat yang membutuhkan seorang pemimpin yang dapat mengembalikan keutuhan desa.
Ketiga, pemberontakan yang dipelopori oleh kyai, haji, dan guru tarekat ini menunjukkan bahwa kaum ulama tidak setuju dengan gagasan yang dicetuskan oleh pemerintah Belanda. demi ketentraman kehidupan keagamaan di Banten, maka alternatif terakhir harus mengusir penjajah dari Banten. Keterlibatan mereka dalam suatu pemberontakan bertujuan untuk mendirikan negara Islam (dar al-Islam), adanya penetrasi dominasi kolonial yang kontradiksi dengan kehidupan keagamaan di Banten. Peristiwa-peristiwa yang terjadi menunjukkan bahwa tarekat adalah perkumpulan tertutup, yang berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan informasi-informasi rahasia dan jaringan komunikasi di antara anggota tarekat, juga sebagai koordinasi antara para kyai dan ulama Banten. Kharismatik dan kekaramahan yang dimiliki para guru tarekat rupanya telah menemukan penganutnya di kalangan petani, yang berhasil mendorong rakyat kecil untuk melakukan perubahan. Dan inilah sebabnya para guru tarekat lebih banyak terlibat dalam pemberontakan rakyat Banten.
--> download skripsiActionScript AS3 ASP.NET AJAX C / C++ C# Clipper COBOL ColdFusion DataFlex Delphi Emacs Lisp Fortran FoxPro Java J2ME JavaScript JScript Lingo MATLAB Perl PHP PostScript Python SQL VBScript Visual Basic 6.0 Visual Basic .NET Flash MySQL Oracle Android
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh hank2