|
Metode dan Algoritma | judul skripsi :HUKUM MENSUCIKAN DAN MENSALATKAN PERCAMPURAN TUBUH JENAZAH MUSLIM DAN NON MUSLIM DALAM PANDANGAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI . Anda bisa melakukan konsultasi tentang judul skripsi :HUKUM MENSUCIKAN DAN MENSALATKAN PERCAMPURAN TUBUH JENAZAH MUSLIM DAN NON MUSLIM DALAM PANDANGAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI melalui form di samping kanan !!!
judul skripsi :HUKUM MENSUCIKAN DAN MENSALATKAN PERCAMPURAN TUBUH JENAZAH MUSLIM DAN NON MUSLIM DALAM PANDANGAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI'I
format : microsoft word
Jumlah halaman : 106
password : klikskripsi.blogspot.com
kutipan : ABSTRAK
Negara Indonesia merupakan negara yang mayoritas rakyatnya beragama Islam, tapi ada juga yang beragama non Islam.Ketika bangsa Indonesia ingin membentuk dasar negara maka terjadilah suatu perdebatan yang hangat antara kalangan Islam dan non Islam , dari kalangan Islam menginginkan dasar negara harus berasaskan Islam seperti Piagam Jakarta , tapi dari kalangan non mulslim menolak bunyi sila pertama dari Piagam Jakarta yang berbunyi " Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Untuk menghindari atau mengakhiri perdebatan tersebut, maka tokoh-tokoh agama dari kalangan Islam dan non Islam melakukan musyawarah untuk mengganti bunyi sila pertama dari Piagam Jakarta , maka kedua tokoh-tokoh agama tersebut menyepakati untuk mengubah nya dengan kalimat " Ketuhanan Yang Maha Esa ". Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara, jadi setiap warga negara Indonesia harus mengakui Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia .
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menelusuri pemikiran T. B. Simatupang tentang hubungan Kristen Protestan dengan Pancasila di Indonesia, dan untuk menembah wawasan dan pengetahuan tentang sejauh mana pengaruh pemikiran T. B. Simatupang terhadap agama Kristen Protestan di Indonesia, sedangkan manfaat penelitian ini adalah untuk akademik sebagai sumbangan pemikiran di bidang ilmu perbandingan agama tentang pemahaman umat Kristen Protestan dalam menerima Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Metodologi Penelitian ini adalah pertama. Penelitian ini bersifat kepustakaan murni ( library research), kedua. Pengumpulan data, peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan metode dokumentasi, ketiga. Analisis data , peneliti dalam menganalisis data menggunakan metode deskriptif, keempat. Metode Pendekatan, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan sejarah atau historis, karena penelitian sejarah ini mengkaji pengalaman masa lalu yang menggambarkan secara kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta untuk membantu menyakinkan apa yang harus dikerjakan sekarang dan masa yang akan datang.
Hasil penelitian ini adalah menurut T.B.Simatupang Pancasila adalah sebuah ideologi yang dapat melindungi semua rakyat Indonesia, atau yang sering di sebut dengan Modus Vivendi . Karena Modus Vivendi itu merupakan sesuatu yang telah di tentukan melalui dialog, melalui kerja sama, dan bisa menghadapi segala tantangan dari seluruh rakyat Indonesia .
Kemudian Pancasila dapat diterima oleh seluruh rakyat Indonesia, karena sila-sila yang terdapat dalam Pancasila tidak bertentangaA. Kesimpulan
Dari hasil analisis komparatif atas pemikiran Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi‘i tentang hukum mensucikan dan mensalatkan percampuran tubuh jenazah Muslim dan non-Muslim seperti diuraikan pada bab-bab sebelumnya, penyusun mengambil kesimpulan:
1. Perbedaan pandangan yang terjadi antara Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi’i mengenai persoalan hukum mensucikan dan mensalatkan percampuran tubuh jenaz\ah Muslim dan non-Muslim di mana kondisi si mayat dalam keadaan yang tidak wajar, tidak sempurna ataupun tidak normal, dalam artian sebagian atau seluruh tubuh mayat tersebut sudah hancur lebur atau telah terpotong-potong dan tidak mungkin untuk dapat diidentifikasi lagi apakah ia seorang Muslim ataukah non-Muslim, sedangkan mayat-mayat tersebut telah berbaur menjadi satu antara keduanya dan tidak mungkin untuk dipisah-pisahkan lagi. Hal ini disebabkan karena perbedaan dalam tataran kaidah yang dijadikan istinbat} hukum, yang pada akhirnya menghasilkan sebuah kesimpulan hukum yang berbeda pula.
2. Persamaan pandangan antara Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi’i mengenai hukum mensucikan dan mensalatkan percampuran tubuh jenazah Muslim dan non-Muslim terletak pada hukum memandikannya. Mereka sama-sama membolehkan untuk dimandikannya jenazah tersebut.
3. Perbedaan terjadi ketika berbicara mengenai hukum mensalatkannya, Imam Abu Hanifah mamandang tidak wajib bahkan haram untuk disalati, di lain pihak Imam asy-Syafi’i mewajibkan untuk disalatkannya mayat tersebut.
dengan ajaran-ajaran agama yang ada di Indonesia . Maka dari itu setiap agama yang ada di Indonesia dapat berpartisipasi dalam membangun bangsa ini, ketika gereja ikut berpartisipasi dalam membangun bangsa ini maka gereja mempunya beberapa sikap pertama. Sikap positif, kadua. Sikap kreatif, ketiga. Sikap kritis, keempat. Sikap realistis. Sikap-sikap tersebut sebagai partisipasi gereja dalam membangun bangsa ini sebagai pengamalan Pancasila.
--> download skripsiNegara Indonesia merupakan negara yang mayoritas rakyatnya beragama Islam, tapi ada juga yang beragama non Islam.Ketika bangsa Indonesia ingin membentuk dasar negara maka terjadilah suatu perdebatan yang hangat antara kalangan Islam dan non Islam , dari kalangan Islam menginginkan dasar negara harus berasaskan Islam seperti Piagam Jakarta , tapi dari kalangan non mulslim menolak bunyi sila pertama dari Piagam Jakarta yang berbunyi " Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Untuk menghindari atau mengakhiri perdebatan tersebut, maka tokoh-tokoh agama dari kalangan Islam dan non Islam melakukan musyawarah untuk mengganti bunyi sila pertama dari Piagam Jakarta , maka kedua tokoh-tokoh agama tersebut menyepakati untuk mengubah nya dengan kalimat " Ketuhanan Yang Maha Esa ". Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara, jadi setiap warga negara Indonesia harus mengakui Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia .
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menelusuri pemikiran T. B. Simatupang tentang hubungan Kristen Protestan dengan Pancasila di Indonesia, dan untuk menembah wawasan dan pengetahuan tentang sejauh mana pengaruh pemikiran T. B. Simatupang terhadap agama Kristen Protestan di Indonesia, sedangkan manfaat penelitian ini adalah untuk akademik sebagai sumbangan pemikiran di bidang ilmu perbandingan agama tentang pemahaman umat Kristen Protestan dalam menerima Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Metodologi Penelitian ini adalah pertama. Penelitian ini bersifat kepustakaan murni ( library research), kedua. Pengumpulan data, peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan metode dokumentasi, ketiga. Analisis data , peneliti dalam menganalisis data menggunakan metode deskriptif, keempat. Metode Pendekatan, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan sejarah atau historis, karena penelitian sejarah ini mengkaji pengalaman masa lalu yang menggambarkan secara kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta untuk membantu menyakinkan apa yang harus dikerjakan sekarang dan masa yang akan datang.
Hasil penelitian ini adalah menurut T.B.Simatupang Pancasila adalah sebuah ideologi yang dapat melindungi semua rakyat Indonesia, atau yang sering di sebut dengan Modus Vivendi . Karena Modus Vivendi itu merupakan sesuatu yang telah di tentukan melalui dialog, melalui kerja sama, dan bisa menghadapi segala tantangan dari seluruh rakyat Indonesia .
Kemudian Pancasila dapat diterima oleh seluruh rakyat Indonesia, karena sila-sila yang terdapat dalam Pancasila tidak bertentangaA. Kesimpulan
Dari hasil analisis komparatif atas pemikiran Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi‘i tentang hukum mensucikan dan mensalatkan percampuran tubuh jenazah Muslim dan non-Muslim seperti diuraikan pada bab-bab sebelumnya, penyusun mengambil kesimpulan:
1. Perbedaan pandangan yang terjadi antara Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi’i mengenai persoalan hukum mensucikan dan mensalatkan percampuran tubuh jenaz\ah Muslim dan non-Muslim di mana kondisi si mayat dalam keadaan yang tidak wajar, tidak sempurna ataupun tidak normal, dalam artian sebagian atau seluruh tubuh mayat tersebut sudah hancur lebur atau telah terpotong-potong dan tidak mungkin untuk dapat diidentifikasi lagi apakah ia seorang Muslim ataukah non-Muslim, sedangkan mayat-mayat tersebut telah berbaur menjadi satu antara keduanya dan tidak mungkin untuk dipisah-pisahkan lagi. Hal ini disebabkan karena perbedaan dalam tataran kaidah yang dijadikan istinbat} hukum, yang pada akhirnya menghasilkan sebuah kesimpulan hukum yang berbeda pula.
2. Persamaan pandangan antara Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi’i mengenai hukum mensucikan dan mensalatkan percampuran tubuh jenazah Muslim dan non-Muslim terletak pada hukum memandikannya. Mereka sama-sama membolehkan untuk dimandikannya jenazah tersebut.
3. Perbedaan terjadi ketika berbicara mengenai hukum mensalatkannya, Imam Abu Hanifah mamandang tidak wajib bahkan haram untuk disalati, di lain pihak Imam asy-Syafi’i mewajibkan untuk disalatkannya mayat tersebut.
dengan ajaran-ajaran agama yang ada di Indonesia . Maka dari itu setiap agama yang ada di Indonesia dapat berpartisipasi dalam membangun bangsa ini, ketika gereja ikut berpartisipasi dalam membangun bangsa ini maka gereja mempunya beberapa sikap pertama. Sikap positif, kadua. Sikap kreatif, ketiga. Sikap kritis, keempat. Sikap realistis. Sikap-sikap tersebut sebagai partisipasi gereja dalam membangun bangsa ini sebagai pengamalan Pancasila.
ActionScript AS3 ASP.NET AJAX C / C++ C# Clipper COBOL ColdFusion DataFlex Delphi Emacs Lisp Fortran FoxPro Java J2ME JavaScript JScript Lingo MATLAB Perl PHP PostScript Python SQL VBScript Visual Basic 6.0 Visual Basic .NET Flash MySQL Oracle Android
Related Post :
Judul: judul skripsi :HUKUM MENSUCIKAN DAN MENSALATKAN PERCAMPURAN TUBUH JENAZAH MUSLIM DAN NON MUSLIM DALAM PANDANGAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh hank2
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh hank2
Anda sedang membaca artikel tentang
judul skripsi :HUKUM MENSUCIKAN DAN MENSALATKAN PERCAMPURAN TUBUH JENAZAH MUSLIM DAN NON MUSLIM DALAM PANDANGAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI, Semoga artikel tentang judul skripsi :HUKUM MENSUCIKAN DAN MENSALATKAN PERCAMPURAN TUBUH JENAZAH MUSLIM DAN NON MUSLIM DALAM PANDANGAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI ini sangat bermanfaat bagi teman-teman semua, jangan lupa untuk mengunjungi lagi melalui link
judul skripsi :HUKUM MENSUCIKAN DAN MENSALATKAN PERCAMPURAN TUBUH JENAZAH MUSLIM DAN NON MUSLIM DALAM PANDANGAN IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASY-SYAFI.